Menjalani pernikahan jarak jauh atau Long Distance Marriage (LDM) bukanlah hal mudah, apalagi jika dijalani selama puluhan tahun. Namun, aktris kenamaan Sarah Azhari membuktikan bahwa pernikahan tetap harmonis meskipun LDM hampir 30 tahun. Bersama suaminya, Pedro Carrascalao, Sarah telah menjalani hubungan jarak jauh sejak tahun 2002, bahkan sebelum mereka resmi menikah.
Dalam wawancara eksklusif bersama Brownis TransTV dan Pagi Pagi Ambyar TransTV, Sarah berbagi rahasia menjaga rumah tangga tetap awet meski jarang bertemu.
Kepercayaan: Kunci Utama Pernikahan Jarak Jauh
Sarah Azhari menekankan bahwa kepercayaan adalah fondasi utama pernikahan jarak jauh. Menurutnya, tanpa kepercayaan, hubungan LDM akan sulit bertahan lama.
“Kepercayaan. Harus kepercayaan. Salah satu masih percaya atau masih mempertahankan untuk percaya. Tetap harus ada komunikasi,” ungkap Sarah.
Pernikahan jarak jauh menuntut pasangan untuk saling percaya, bahkan ketika waktu bertemu sangat terbatas. Sarah dan Pedro membuktikan bahwa kepercayaan dan komunikasi konsisten dapat memperkuat ikatan meskipun terpisah benua.
Komunikasi Konsisten: Cara Mengatasi Rasa Jarak
Selain kepercayaan, komunikasi menjadi aspek penting dalam menjaga hubungan LDM. Sarah menyebutkan bahwa komunikasi rutin, walaupun singkat, bisa mengurangi rasa rindu dan membangun keintiman emosional.
“Tetap harus ada komunikasi,” tambahnya.
Para pakar psikologi pernikahan juga setuju bahwa pasangan yang menjalani LDM harus aktif berkomunikasi, baik melalui telepon, video call, atau pesan singkat, agar hubungan tetap hangat.
Menikmati Kebersamaan Meski Jarang Bertemu
Walaupun Sarah dan Pedro jarang bertemu karena tinggal di benua yang berbeda, mereka tetap berusaha memaksimalkan setiap momen kebersamaan. Sarah menekankan pentingnya menghadirkan perhatian penuh saat bertemu:
“Kebersamaan juga harus. Even though jarang. Saya (yang) biasanya pergi, kalau ada dia datang, bareng terus kemana-mana,” jelasnya.
Menariknya, Sarah mengungkapkan bahwa jarangnya pertemuan justru membuat hubungan mereka awet. Menurutnya, tinggal bersama terus-menerus bisa memicu konflik kecil yang tak perlu.
“Kalau tinggal bersama pasti ada aja lah (cekcok),” candanya.
Pengalaman LDM Sejak Masa Pacaran
Sarah dan Pedro sudah terbiasa dengan hubungan jarak jauh sejak masa pacaran, tepatnya sejak tahun 2001. Hal ini membuat mereka lebih siap menghadapi tantangan LDM setelah menikah.
“Sebenarnya dari tahun 2001 kita udah LDR,” ujar Sarah.
Seiring bertambahnya usia, Sarah menyadari bahwa penting memiliki pasangan sebagai penopang emosional, terutama menghadapi ketidakpastian kesehatan dan kesepian.
“Dulunya enak sendiri-sendiri, sekarang semakin bertambah tua, kayaknya ada perasaan yang akhirnya kita juga takut sendiri. Walaupun sebagai manusia kita punya Tuhan, tapi kalau sendirian terus, tiba-tiba sakit atau apa,” ungkapnya.
Tips Pernikahan Awet Meski LDM ala Sarah Azhari
Dari pengalaman hampir 30 tahun, Sarah membagikan beberapa tips menjaga pernikahan tetap awet meski LDM:
-
Bangun Kepercayaan Sejak Awal – Tanpa kepercayaan, jarak akan menjadi penghalang utama.
-
Komunikasi Rutin – Selalu update kehidupan masing-masing, walau hanya pesan singkat atau telepon singkat.
-
Hargai Kebersamaan – Maksimalkan momen bertemu dengan kualitas interaksi, bukan kuantitas.
-
Hindari Konflik Kecil – Jarak membantu mengurangi cekcok yang biasanya muncul saat tinggal bersama terus-menerus.
-
Tetap Menjadi Dukungan Emosional – Di usia yang bertambah, kehadiran pasangan sangat penting untuk keamanan emosional.
Kesimpulan: LDM Bisa Awet Jika Ada Kepercayaan dan Komunikasi
Pengalaman Sarah Azhari membuktikan bahwa Long Distance Marriage hampir 30 tahun tetap bisa harmonis jika ada kepercayaan, komunikasi, dan kebersamaan saat bertemu. Bagi pasangan yang menjalani LDM, kunci keberhasilan adalah menghargai waktu bersama, saling percaya, dan membangun komunikasi yang konsisten.
Dengan tips ala Sarah Azhari, hubungan jarak jauh tak lagi terasa berat dan justru bisa memperkuat ikatan pernikahan.